Catharanthus roseus (L.) G. Don
(Tapak Dara)
(Tapak Dara)
Habitus (Foto: Khalisha) |
Daun (Foto: Khalisha) |
Bunga (Foto: Khalisha) |
Tumbuhan perdu dengan
sistem perakaran serabut, berwarna kecoklatan, mengandung getah putih. Batang
bulat (terres) berwarna coklat dengan pangkal yang berkayu, percabangan
simpodial. Daun tunggal, bertangkai sangat pendek, bangun daun bulat telur (ovatus)
dengan apex daun membulat dan basal daun tumpul, permukaan daun
mengkilap, halus, pertulangan menyirip (pinnate), daging daun agak
tebal, tepi daun rata (integer), duduk daun berhadapan bersilangan.
Bunga majemuk, bisexualis,
dengan perhiasan bunga petal 5 berwarna merah muda atau putih, tidak menyatu,
sepal 5 berwarna hijau, sangat kecil, terdapat pada pangkal tabung bunga,
simetris actinomorf (dapat dilipat segala arah). Buah
termasuk buah bumbung, silindris tipis, berbulu, berbiji banyak.
Klasifikasi :
Nama Lain : Sulawesi: sindapor. Sunda: kembang tembaga. Jawa: kembang tapak dara. Malaysia: kemunting cina, pokok rumput jalang, pokok ros pantai. Filipina: tsitsirika, Cina: chang chun hua. Inggris: rose periwinkle. Belanda: soldaten bloem.
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Clasis : Asteridae
Ordo : Gentianales
Familia : Apocynaceae
Genus : Catharanthus
Species : Catharanthus roseus
Manfaat : Bunga dan daunnya berpotensi menjadi sumber obat untuk leukemia dan penyakit Hodgkin. Nama Lain : Sulawesi: sindapor. Sunda: kembang tembaga. Jawa: kembang tapak dara. Malaysia: kemunting cina, pokok rumput jalang, pokok ros pantai. Filipina: tsitsirika, Cina: chang chun hua. Inggris: rose periwinkle. Belanda: soldaten bloem.
0 komentar:
Posting Komentar